Cintaku Sederhana, Namun Aku Setia Menunggumu
Cintaku Sederhana, Namun Aku Setia Menunggumu |
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada - Sapardi Djoko Damono
Berikut adalah penggalan dari Puisi Sapardi Djoko Damono yang sangat mendalam mengenai cinta. Namun, cintaku padamu tidak hanya sebatas puisi. Masih teringat dengan jelas ketika pertama kali aku bertemu dengan dirimu. Kau datang kepadaku disaat hujan sedang berjatuhan dari langit. Dirimu menghampiriku dengan sebuah payung yang diberikan padaku sambil berkata "ambil payung ini", dan berlalu meninggalkanku.
Keesokan harinya aku kembali datang ketempat dimana dirimu telah memberikan payungmu kepada diriku. Namun, waktu berlalu detik demi detik, menit demi menit, hingga tanpa kusadari matahari akan mulai terbenam. Hari demi hari telah kulalui sambil terus menunggu akan munculnya bayangmu datang menghampiriku. Hingga tak kusadari, aku telah menunggu dirimu hingga berbulan-bulan. Aku terdiam didalam keheningan malam dengan memikirkan dirimu. Aku ingin tau siapakah dirimu, siapakah namamu, dan maukah kamu untuk menghabiskan hari bersamaku...
Usahaku untuk bertemu dengan dirimu ternyata tidak juga membuahkan titik cerah. Waktu yang telah kuhabiskan untuk menunggu dirimu ternyata hanyalah sia-sia. Hari-hari yang kujalani tidaklah lagi sama. Sosok dirimu selalu berada disetiap lamunanku. Namun, diketika keraguan mulai muncul dihatiku, entah mengapa kejadian waktu kau memberikanku payung waktu itu seperti terulang kembali. Tak pernah kusadari, akhirnya aku mampu menemukan dirimu.
Saat itu juga aku langsung datang untuk menemuimu dan "Hei... Aku ingin mengembalikan payung yang pernah kau pinjamkan padaku berbulan-bulan yang lalu, apakah kau masih ingat denganku??". Dapat kurasakan mukaku telah memerah padam karena aku yakin kalau dia sama sekali tidak mengingat siapa diriku ini. "Aku ingin mengucapkan terima kasihku kepadamu, apakah kamu ingin pergi untuk makan denganku??", mungkin aku memang tidak tahu malu untuk mengatakan hal ini kepada orang yang aku saja belum pernah habiskan waktu bersama. Dan disaat aku tidak yakin saat kau ingin menerima tawaranku, kau malah melemparkan senyum yang hangat dan menyetujui hal itu.
Pertemuan dengan dirimu adalah hal yang paling kutunggu-tunggu selama ini. Melihat senyummu yang hanyat hampir membuat air mataku mengalir karena terharu campur bahagia. Aku tidak tahu apa yang saat ini kurasakan, yang aku tahu, aku sangat bahagia dan beruntung dapat bertemu dengan dirimu. Terima kasih telah mau menghabiskan waktu bersamaku walaupun hanya sekejap saja. Aku harap nanti kita dapat memiliki waktu lebih banyak untuk dihabiskan bersama. Jika saat itu telah tiba nanti, maka aku akan pastikan dirimu akan selalu bahagia setiap saat hingga mau memisahkan kita...
0 comments:
Post a Comment